Kata manufaktur adalah kata yang terdengar cukup akrab terutama di lingkungan rumah, lembaga pendidikan, hingga para pekerja kontraktor pabrik. Namun apa definisi, jenis, tahapan dan ciri-ciri proses produksi yang banyak terdengar di berbagai kalangan, khususnya di dunia bisnis?
Kali ini akan dibahas subjek produksi yang cenderung bersinggungan dengan dunia kerja, konsumen, dan permintaan. Memahami arti, jenis dan karakteristik dari proses produksi itu sendiri akan memudahkan para pelaku bisnis terutama dalam kinerja pekerjaannya.
Hal ini karena dalam bisnis khususnya jual beli produk akan identik dan dekat dengan suatu produksi barang. Oleh karena itu, pengusaha, pekerja atau masyarakat umum dapat menambah basis pengetahuan produksi, lihat uraian berikut!
Bagaimana tahapan proses produksi?
Untuk lebih memahami bagaimana proses produksi tenaga kerja, lebih baik kita mengenalinya melalui pemahamannya. Jadi, yang disebut aktivitas proses adalah aktivitas yang menggabungkan berbagai faktor produksi menjadi satu kesatuan. Penggabungan itu sendiri bertujuan untuk menciptakan produk yang menguntungkan dan memenuhi kebutuhan konsumen di masa depan. Kegiatan pembuatan atau penggabungan barang atau dekorasi semacam ini tidak hanya mengacu pada jasa yang dihasilkan. Namun dapat juga merujuk pada perusahaan di bidang jasa yang juga dapat digunakan atau digunakan oleh konsumen di kemudian hari.
Produksi jasa atau produk ini sendiri melibatkan sejumlah besar bahan baku dan bahan penolong. Agar dapat diproduksi dari dirinya sendiri, jika berupa barang dagangan, maka ia memiliki massa fisik dan kimia serta masa simpan. Misalnya, produk makanan, sampo, atau produk kecantikan memiliki tanggal kedaluwarsa. Lain halnya dengan manufaktur di sektor jasa tanpa fisik, kimia dan tanggal kadaluarsa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konsep proses produksi adalah transformasi bahan baku dasar berupa barang atau produksi jasa. Lalu apa saja jenis kegiatan manufaktur yang ada di Indonesia?
Jenis-Jenis Kegiatan Manufaktur di Indonesia
Ternyata ada banyak jenis, dan ada berbagai bentuk pekerjaan dan periode yang berbeda.
Produksi Jangka Pendek
Jenis kegiatan produksi pertama di Indonesia adalah produksi jangka pendek. Untuk jenis ini, operasi manufaktur dapat dengan cepat membuat item langsung yang dapat dinikmati konsumen nanti. Produk dari jenis produksi ini sendiri lebih mudah ditemukan di berbagai aliran kehidupan dan juga merupakan produk alam yang paling mendasar. Contoh dari jenis produksi ini adalah proses produksi barang-barang seperti makanan siap saji, roti bakar, cakwe, dll. Dimana konsumen dapat dengan cepat mendapatkan barang dalam waktu singkat dan hanya beberapa menit untuk setiap produksinya. Untuk tipe ini, proses perpindahan produksinya juga cepat dan menarik konsumen dari semua lapisan masyarakat.
Produksi Jangka Panjang
Kemudian untuk jenis produksi selain jangka pendek terdapat produksi jangka panjang. Bila tujuan produksi ini adalah jangka waktu kegiatan atau produksi suatu barang atau jasa yang berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama. Contohnya termasuk budidaya ikan nila, menanam kopi, membangun gedung atau bisnis, dll.
Produksi Kontinu Atau Berkelanjutan
Jenis Produksi Lainnya Kontinu Atau Kontinu Saat Waktu Kerja Memerlukan Minta Waktu Kontinu. Ketika proses itu sendiri mengubah bahan baku dengan menggabungkannya dengan barang atau menggunakan alat lain. Contoh praktisnya adalah dalam produksi gula, produksi kertas, produksi karet, plastik, pipa SNI dll.
Produksi Berseling
Selain produksi jangka pendek dan jangka panjang, ada yang disebut produksi berseling. Untuk jenis produksi ini, caranya adalah dengan menggabungkan beberapa bahan baku jadi menjadi suatu bentuk baru. Misalnya, pembuatan sepeda motor, peralatan elektronik, mobil, dll.
Dalam dunia bisnis, produksi memiliki arti dan pemahaman yang cukup kompleks oleh sebab itu ada baiknya kita memahami konsep tersebut secara detail terlebih dahulu.